Cara Mengubah WordPress Multisite Menjadi Single Site

Mengubah wordpress multisite menjadi single siteWordPress multisite merupakan jenis instalasi WordPress yang memungkinkan Anda membuat dan mengelola jaringan beberapa situs website dalam satu dashboard WordPress. Multisite juga akan memudahkan Anda dalam menambahkan pengguna lain yang dapat membuat situs mereka sendiri di dalam jaringan Anda, dan membatasi mereka untuk mengakses fitur WordPress yang lebih canggih.

Dengan berbagai keunggulan teknologi yang terdapat pada multisite, tentunya juga ada kekurangan yang membuat Anda ingin beralih dari wordpress multisite menjadi wordpress single site. Secara umum, WordPress multisite akan maksimal bila digunakan untuk website dengan jaringan  50, 500, 5.000 atau lebih besar. Dan mungkin karena penggunaan kurang optimal sehingga Anda ingin menghapus wordpress multisite. Ataupun karena alasanya lainnya.

Mimin sendiri pernah menggunakan WordPress Multisite dan melakukan perubahan kembali ke wordpress single. Salah satu alasannya adalah karena penggunaan database menjadi sangat besar. Padahal untuk konten yang ada didalam website tersebut terbilang masih kecil. Dan setelah dilakukan pengecekan, ternyata tabel wp_sitemeta yang membuat disk membesar. Saat dicoba optimasi, tabel akan kembali normal namun  beberapa waktu kemudian akan kembali membengkak.

Baca Juga : Cara Install WordPress Multisite dengan Subdomain

Namun biasanya, ada beberapa masalah mendasar yang mencegah situs dari “membersihkan” data “sementara” apa pun yang mungkin disimpan di sana (misalnya dari beberapa plugin atau plugin) atau beberapa plugin “menjadi liar” karena beberapa konflik atau bug yang dihasilkan karena tidak mampu “membersihkan dirinya sendiri”. Tapi ini hanya beberapa alasan umum. Hal ini kemungkinan dikarenakan bug dari penggunaan plugin ataupun theme.

Kekurangan WordPress Multisite

Anda tentunya sudah mengetahui kelebihan bila menggunakan wordpress multisite. Namun karena saat ini saya membahas mengenai cara mengubah wordpress multisite menjadi single maka hanya akan menginformasikan kekurangan atau cons saja.

1. Tidak semua plugin berfungsi pada wordpress multisite. Apabila tetap melakukan instalasi plugin tersebut, maka dapat menyebabkan konflik.

2. Admin website single tidak memiliki kebijakan dalam menghapus dan menginstall tema atau plugin. Sehingga bila ingin menambahkan plugin atau tema perlu menghubungi super admin.

3. Bila website terhack atau server down, maka semua situs multisite akan terdampak.

4. Traffic yang besar di satu situs akan mempengaruhi kinerja situs lainnya.

5. Jika tema atau plugin diperbarui, itu diperbarui untuk semua situs jaringan yang menggunakannya. Mengubah versi antar situs bisa jadi rumit.

6. Dalam hal menguji fitur plugin/tema baru, untuk satu administrator situs sulit bekerja karena dia tidak dapat mengaktifkan/menonaktifkan atau menginstal/menghapusnya karena ini hanya dapat dilakukan melalui pengguna Super Admin.

7. Tidak semua paket hosting mendukung multisite. Jadi saran saya jika masih tetap ingin menggunakan multisite, maka lebih baik menggunakan VPS.

Mungkin masih banyak lagi kekurangan yang terdapat pada WordPress Multisite. Karena saat ini Anda sudah menemukan artikel ini, artinya Anda sudah siap untuk melakukan perubahan ke WordPress Single.

Mengubah WordPress Multisite menjadi Single Site

Untuk menghindari terjadinya kesalahan atau error saat mengubah ke WordPress Single, maka sebaiknya Anda melakukan backup data website terlebih dahulu. Adapun file yang perlu Anda backup adalah File Website dan Database.

Anda dapat melakukan backup melalui panel hosting ataupun dengan cara manual. Jika cara manual, Anda bisa zip semua file website termasuk didalamnya folder wp-admin, wp-content, wp-include dan lain-lainnya melalui file manager. Sedangkan untuk database bisa Anda export memalui phpMyadmin atau dari SSH jika file database terlalu besar.

1. Hapus Multisite yang Ada

Anda dapat menghapus situs-situs multisite yang ada pada network admin wordpress. Jika perlu memindahkan data-data websitenya maka Anda dapat melakukan backup permasing-masing website multisite. Pastikan tidak menghapus situs utamanya.

Hapus Multisite

2. Hapus User yang Tidak Digunakan

Meskipun Anda sebelumnya sudah menghapus situs-situs multisite, tetap penngguna atau user tiap multisite tidak akan terhapus karena bersifat global. Jadi Anda perlu menghapus pengguna melalui menu users.

3. Hapus Konfigurasi Multisite di WP-Config

Silakan Anda cari bagian berikut, ubah nilai true menjadi false. Atau Anda juga bisa sekalian menghapusnya saja.

define( 'WP_ALLOW_MULTISITE', false );
Selain itu Anda juga perlu hapus bagian berikut ini :

define('MULTISITE', true);
define('SUBDOMAIN_INSTALL', false);
define('DOMAIN_CURRENT_SITE', 'novri.web.id');
define('PATH_CURRENT_SITE', '/');
define('SITE_ID_CURRENT_SITE', 1);
define('BLOG_ID_CURRENT_SITE', 1);

Hapus Konfigurasi Multisite di WP-Config

4. Hapus Konfigurasi Multisite di .HTACCESS

Selanjutanya Anda perlu menghapus konfigurasi multisite pada .htaccess. Anda juga dapat mengganti dengan .htaccess default berikut ini :

# BEGIN WordPress

RewriteEngine On
RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

# END WordPress

5. Hapus Tabel Multisite dari phpMyadmin

Saat ini seharunsya website Anda sudah berfungsi sebagai WordPress Single (tunggal). Tetapi Anda masih tetap perlu membersihkan tabel-tabel di database yang berkaitan dengan wordpress multisite. Anda perlu menghapus beberapa tabel berikut :

wp_blogs
wp_blog_versions
wp_registration_log
wp_signups
wp_site
wp_meta

Gunakan perintah berikut untuk menghapus sekaligus semua tabel atau Anda juga bisa lakukan penghapusan satu-persatu.

drop table wp_blogs, wp_blog_versions, wp_registration_log, wp_signups, wp_site, wp_sitemeta;

Hapus Tabel Multisite dari phpMyadmin

6. Hapus Khusus Plugins Multisite

Mungkin Anda memiliki plugin khusus yang digunakan untuk WordPress Multisite. Tempat plugin khusus multisite bisa Anda temukan melalui File manager dengan nama mu-plugins. Jadi silakan Anda cek dan hapus folder mu-plugins yang tepatnya berada pada folder wp-content.

7. Hapus Folder yang Tidak Diperlukan

Saat Anda menggunakan multisite akan terdapat folder dengan nama blogs.dir di wp-content. Fungsi dari folder tersebt adalah untuk menyimpan unggahan dari setiap website multisite (bukan website utama). Jadi karena sudah menggunakan WordPress Single, maka Anda bisa menghapus folder tersebut.

Sekarang wordpress Anda sudah seutuhnya menjadi wordpress single. Silakan Anda cek kembali wordpress Anda. Dan pastikan semua dapat bekerja dengan baik.

Demikianlah cara mengubah wordpress multisite menjadi single site. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda. Jangan lupa untuk shared artikel ini kepada teman, kerabat, saudara atau lainnya. Agar mimin novri.web.id lebih semangat dalam membuat panduan-panduan lain.

0